Powered By Blogger

Cari Blog Ini

Daeng Tata and preng

he...he...he...
Jadi ingat tahun-tahun pertama sama anak-anak (Desember 2006), sangat terlihat wajah-wajah tanpa beban. Saat itu anak-anak semua sejalan, walaupun rata-rata kami tak berasal dari daerah yang sama. daeng tata awalnya merasa sangat kesepian didaerah makassar tempatnya menuntut ilmu. Baginya aneh saja menemukan dunia lain dan sangat berbeda dari dunia yang dikenalnya (Butta Turatea, Jeneponto). Merasa sendiri, kecil dan terkucilkan. Disaat itulah tangan-tangan bersambut, sampai dunia terasa begitu berharga dengan kebersamaan. Kata Slank "makan nggak makan asal ngumpul" begitu terasa didada daeng tata dan sahabat-sahabat barunya. Tak ada beban, tak ada kesusahan, yang ada di kepala mereka asyik terus walaupun sampai mampus. Maklum, masih muda, bodoh dan labil. Pernah, satu waktu mereka menertawai salah satu temannya asal kota beradat, Bone gara-gara menangis disahur pertama bulan ramadhan akibat rindu. Tawa mereka, seakan menjadi pengganti keluarga dikampung masing-masing. Mudah-mudahan perbedaan sudut pandang yang terjadi belakangan ini tak membuat perpecahan diatara mereka. Sungguh sedih rasanya klo-klo mereka sampai terpecah gara-gara hal sepele yang bisa diselesaikan dengan duduk bersama.

Lompo moko anu, a'pikiri baji-baji moko.

0 komentar: